Popular Posts

Thursday

Pejuang Palestina Pilih Opsi Muqawama

Kelompok-kelompok Palestina menegaskan opsi muqawama, demikian ujar Fauzi Barhoum, Juru Bicara Hamas dalam wawancara dengan televisi al-AlamHidayatullah.com—Pernyataan ini disampaikan Fauzi Barhoum di TV Al-Alam Sabtu, (7/11). Menurutnya, program nasional Palestina harus ditinjau ulang dan segala bentuk perundingan dengan Zionis dan upaya pemulihan hubungan diplomatik harus diakhiri.Luay Qaryuti, Pemimpin Front Pembebasan Palestina menegaskan kegagalan strategi yang bersandar pada perundingan damai.Khalid al-Batsh, salah seorang pemimpin Gerakan Jihad Islam Palestina kepada al-Alam menuturkan, "Prakarsa Ketua Biro Politik Hamas, Khalid Meshal untuk kembali ke opsi muqawama dan menghentikkan perundingan damai merupakan usulan yang legal."Ditegaskannya, untuk kembali ke pilihan muqawama, Persatuan Nasional Palestina harus terwujud dan masalah internal mereka harus tuntas.Menyinggung mundurnya Mahmoud Abbas dari kompetisi pilpres Otorita Ramallah mendatang, Meshal menegaskan, masalah ini menunjukkan kegagalan perundingan damai dengan Israel yang tidak membuahkan hasil.BertemuSementara itu Ketua Biro Politik Hamas, Khalid Meshal bertemu dengan Ketua Departemen Politik PLO, Faruq Qudumi di kantor perwakilan Hamas di Damaskus.Di depan wartawan hari Ahad, (8/11), Meshal menyebutkan, pertemuan ini dilakukan dalam rangka tukar pendapat antarpimpinan gerakan untuk membahas masalah Palestina yang saat ini sedang mengalami dilema, termasuk mencari solusi yang tepat guna mendorong upaya untuk menghadapi penjajahan Zionis serta keberpihakan Amerika terkait perluasan permukiman Israel.Meshal menyebutkan, “Hubungan kami dengan Qudumi adalah hubungan lama yang sudah terbina. Pertemuan ini juga dalam rangka semangat kami sebagai pemimpin Palestina untuk membahas masalah-masalah yang urgen bagi kepentingan nasional. Masalah dialog menjadi tema utama dalam pembicaraan ini.”Di pihak lain, Qudumi mengungkapkan kegembiraanya dapat melangsungkan pertemuan ini. Ia menegaskan, pertemuan ini terjadi dengan sesama saudara yang memperjuangkan perlawanan sebagai platform gerakan. Hal ini tentu tidak mengherankan.“Kita haru membangun persatuan dan kesatuan yang kuat, setelah kita melewati masa-masa sulit. Setelah kegagalan dalam perdamaian politik kemarin, kita sangat berkepentingan untuk meneruskan platform perlawanan dalam rangka membangun nasionalisme tanpa meninggalkan seorang pun dari kelompok perlawanan yang membawa senjata dalam membebaskan wilayah Palestina yang sudah dipenuhi permukiman Zionis,“ kata Qudumi. [irb/ipl/www.hidayatullah.com]

No comments: