Popular Posts

Thursday

AS Gagal Selesaikan Konflik Israel-Palestina

Ini pengakuan yang jujur dari seorang pejabat AS. Asisten Menteri Luar Negeri AS, William Burns mengakui bahwa AS gagal untuk menciptakan perdamaian di Timur Tengah. Burns mengungkapkan hal itu setelah Presiden AS Barack Obama bertemu dengan PM Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih.
"Saya berharap bisa berdiri di hadapan Anda semua hari ini dan memberikan keterangan tentang kemajuan-kemajuan penting atas upaya yang kami lakukan, tapi nyatanya saya tidak bisa," ujar Burns.
Menurutnya, berbagai dialog yang diupayakan AS untuk perdamaian Timur Tengah tidak membawa hasil. Tapi ia menegaskan bahwa Presiden AS Barack Obama tetap komitmen terhadap solusi dua negara terkait konflik Israel-Palestina dan AS tetap bersikap bahwa Israel harus membekukan seluruh aktivitas pembangunan pemukiman ilegalnya di wilayah Palestina.
"Kami tidak bisa melegitimasi tindakan Israel yang tetap meneruskan pembangunan pemukimannya. Israel jelas-jelas telah melalaikan kewajibannya seperti yang tercantum dalam kesepakan Peta Jalan Damai, bahwa Israel harus membekukan aktivitas pembangunan pemukiman," tukas Burns.
Pernyataan Burns mengisyaratkan bahwa memang telah terjadi perbedaan pandangan antara Obama dan Netanyahu dalam masalah pemukiman Israel. Soal perbedaan pandangan ini berhembus setelah kedua pemimpin itu bertemu di Gedung Putih sehari sebelumnya.
Laporan-laporan menyebutkan bahwa Netanyahu menolak mematuhi desakan Obama yang meminta Israel menghentikan pembangunan pemukimannya di Tepi Barat. Sementara bagi rakyat Palestina, penghentian pembangunan pemukiman Yahudi oleh Israel adalah harga mati untuk melanjutkan negosiasi damai antara Israel-Palestina.
Sikap Netanyahu membawa dampak terhadap otoritas Palestina. Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menyatakan akan mundur dari jabatannya jika AS gagal menekan Israel untuk memenuhi tuntutan rakyat Palestina.
Saat diambil sumpahnya menjadi presiden AS bulan Januari lalu, Obama menyatakan bahwa menyelesaikan konflik Israel-Palestina akan menjadi prioritas utamanya. Tapi pemerintahakan Obama tidak menunjukkan upaya yang besar dan serius untuk membuktikan ucapannya. (ln/prtv)

No comments: