Popular Posts

Wednesday

love mistery

Ada banyak arti dari kata cinta
Yang bisa merubah diri manusia
Tak sedikit orang yang buta akan cinta
Seolah-olah cinta itu tiada mempunyai arti
Cinta adalah awal dari segalanya
Biasnya mampu menyinari hati manusia
Semua mimpi yang indah tentang cinta
Namun itu hanya buah dari segalanya
Kita tak dapat sembunyi dari cinta
Manusia selalu mendambakannya
Setiap orang mencari arti cinta
Namun tak ada yang dapat meramalnya
Dengan cinta dapat meraih cita-cita
Semua cita-cita berawal dari rasa cinta
Cinta sejati memang sukar di raih
Hanya ALLAH yang tahu segala rahasianya


Tuesday

:: Rindu yang Kembali Hadir ::

Tertatih aku mengejar bulan
Mengais sisa-sisa Ramadhan
Terjatuh terpuruk di keheningan
Ramadhanku telah pergi
Syawal tlah menjelang
Tinggalkan arti tujuh puluh tingkatan
Pahala bagi orang beriman...................

Masih terngiang kalimat nasyid itu terlantun pada detik-detik akhir Ramadhan penuh berkah, ketika bulan yang begitu dirindukan itu tanpa bisa ditolak pergi meninggalkan. Terasa sekali jiwa ketakwaan yang masih rapuh, saat Ramadhan pergi. Sadar banyak sekali kesempatan terlewatkan tanpa pencerahan. Ingin Ramadhan tetap menjadi hari-hari yang panjang.
Syawal, Idul fitri, tetap menggembirakan. Hari kemenangan. Meski ketakwaan tak yakin telah merasuk di jiwa. Yang diinginkan adalah nuansa Ramadhan yang teduh dan menyimpan energi penyemangat yang unik tetap dirasakan di bulan-bulan yang akan datang. Agar bekal yang telah dihimpun selama Ramadhan bisa tetap terjaga tak ternoda hingga kelak bertemu kembali dengan hari-hari mulia itu, atau lebih dulu kembali menghadap pemilik bulan barokah itu sebelum hilal Ramadhan menggaris di langit dunia.

Ketika perpisahan menjelma, kerinduan pun merasuk ke setiap celah jiwa. Dan kerinduan memberi kekuatan dan optimisme yang khas, harapan kuat untuk bisa berjumpa kembali.
Sebelum terlalu jauh waktu memisahkan jiwa dari Ramadhan, nuansa ruhiyah masih betah dalam lingkaran pengaruhnya. Shalat, shaum, tilawah, dan amalan yang lainnya masih mudah dijaga dan dipelihara. Sampai ketika waktu semakin jauh menyeret jiwa yang belum utuh takwa, direcoki oleh berbagai kesibukan dunia, kerinduan akan nuansa teduh Ramadhan mulai menguap.


Kini kerinduan itu hadir kembali di pelataran jiwa, ketika Sya'ban menyapa dan mengatakan Ramadhan kan datang dalam hitungan hari. Kerinduan yang terkikis kini kembali hadir. Harapan untuk bisa merasakan lagi nuansa khas bulan yang memiliki hari seribu bulan itu kembali menguat. Tetapi, akankah aku menatap kembali wajahnya yang teduh? Siapa yang bisa memberi kepastian, sedang ajal hanya ada di genggaman-Nya?

Ramadhan menyimpan banyak rahasia unik yang mampu memberikan atmosfir yang menghidupkan nurani dan semangat ibadah. Seperti Rasul Mulia (SAW) yang dermanya di bulan suci menyerupai hembusan angin. Ramadhan akan menyajikan berbagai kesempatan, peluang dan kemudahan untuk kita melakukan sebaik-baik dan sebanyak-banyaknya amalan. Jika kita mempersiapkannya sejak Sya'ban menjelang maka banyak hal yang akan kita peroleh, tetapi jika kita baru tersadar ketika ramadhan sudah membuka pintunya Ramadhan maka banyak hal akan terlewatkan tanpa arti yang dalam.

Mumpung masih ada banyak hari yang bisa kita hitung sebelum Ramadhan tiba, marilah kita mempersiapkan diri untuk menyambutnya. Bersihkan diri, agar kesucian diri yang bersinergi dengan kesucian Ramadhan menghasilkan keajaiban jiwa yang menakjubkan, tercapainya derajat takwa. Niatkan dalam hati untuk banyak beramal di bulan lipat ganda, agar semakin banyak niat yang kita tanamkan semakin banyak tunas amal yang tumbuh, dan semakin banyak buah amal yang kita petik. Kalaupun taqdir memaksa kita untuk tidak melaksanakan niat yang kita telah kita tanamkan, insya Allah niat saja jauh lebih baik daripada tiada keinginan sekali. Bukankah niat seorang mukmin itu lebih baik dari amalnya itu sendiri