Popular Posts

Saturday

:: RENUNGKAN ::

Mohon maaf...
dengan tidak mengurangi rasa hormat...
Buat yg males sholat !

ada kiriman email dari temen insya ALLAH bisa untuk kita renungkan

Ada seorang manusia yang bertemu dengan setan di waktu shubuh, anggap saja namanya si Fulan
Entah bagaimana awalnya, akhirnya mereka berdua sepakat mengikat tali persahabatan.

Ketika waktu shubuh berakhir dan orang itu tidak mengerjakan shalat, maka setan pun sambil tersenyum bergumam, Orang ini memang boleh menjadi sahabatku..!

Begitu juga ketika waktu Dzuhur orang ini tidak mengerjakan shalat, setan tersenyum lebar sambil membatin, Rupanya inilah bakal teman sejatiku di akhirat nanti..!"

Ketika waktu ashar hampir habis tetapi temannya itu dilihatnya masih juga asik dengan kegiatannya, setan mulai terdiam......

Kemudian ketika datang waktunya maghrib, temannya itu ternyata tidak shalat juga, maka setan nampak mulai gelisah, senyumnya sudah berubah menjadi kecut. Dari wajahnya nampak bahwa ia seolah-olah sedang mengingat-ngingat sesuatu.

Dan akhirnya ketika dilihatnya sahabatnya itu tidak juga mengerjakan shalat Isya, maka setan itu sangat panik.
Ia rupanya tidak bisa menahan diri lagi, dihampirinya sahabatnya yang manusia itu sambil berkata dengan penuh ketakutan,

Wahai sobat, aku terpaksa memutuskan persahabatan kita !
Dengan keheranan manusia ini bertanya,
Kenapa engkau ingkar janji bukankah baru tadi pagi kita berjanji akan menjadi sahabat ?.
Aku takut!, jawab setan dengan suara gemetar.
Nenek moyang ku saja yang dulu hanya sekali membangkang pada perintah-Nya, yaitu ketika menolak disuruh sujud pada Adam, telah dilaknat-Nya; apalagi engkau yang hari ini saja kusaksikan telah
lima kali membangkang untuk bersujud pada-Nya (Sujud pada Allah).
Tidak terbayangkan olehku bagaimana besarnya murka Allah kepadamu!, kata setan sambil pergi pergi meninggalkan si Fulan


Tuesday

:: wanita ::

Wanita, sering diibaratkan bunga...
sering dilambangkan sumber keindahan...
sering dinilai sebagai penyejuk mata dan rasa...
sering dianggap pembawa
ketentraman hati dan jiwa
Tapi tak jarang pula...
wanita dianggap sumber petaka...
sumber segala kemaksiatan yang ada...
tempat masuknya berbagai godaan dunia
bahkan kedudukannya direndahkan, pula Mana yang benar?
mana yang sesungguhnya pantas buat wanita ?
Atau kedua-duanya memang ada padanya ?
sebagai sumber ketentraman...duka nestapa...
sebagai sumber kebaikan...juga kemaksiatan...?
mengapa ?
Wanita... memang sering dianggap lemah...
padahal dibalik kelemah-lembutannya...
ada kekuatan sungguh besar yang dia punya yang mampu memutih-hitamkan dunia...
sadarilah akan dirimu...

akan potensimu...
yang belum tergali itu
Bangkitlah dengan penuh keyakinan...

bersama keimanan kepada-Nya yang penuh...
bersama keikhlasan pengabdian yang sungguh-sungguh... '
hanya tuk mencari ridho Ilahi semata
Wanita...

kedudukanmu tidaklah lebih rendah dari siapa pun juga
engkau punya hak yang sama sebagai hamba-Nya...
engkau pun akan mendapatkan pahala dari-Nya sebagaimana pria...
setiap kau laksanakan kewajiban kepada-Nya dengan niat yang ikhlash Allah tiada akan menganiayamu sedikit pun...
Allah tak pernah membeda-bedakan derajatmu...
kecuali derajat taqwalah yang Dia lihat pada dirimu
Bangkitlah wahai wanita Muslimah...
carilah ilmu setinggi-tinginya...
ilmu agama dan ilmu-ilmu lainnya dan manfaatkanlah apa yang engkau punya...
dengan niat yang ikhlas dan mulia...
dengan cara yang dibenarkan Syari'ah...
dengan tujuan 'tuk mendapatkan ridho Ilahi semata
Jadilah engkau sumber segala yang terbaik di dunia dan akhirat
Semoga Allah SWT selalu memberimu petunjuk dan hidayah dalam langkah hidupmu kepada-Nya .

Monday

:: wanita ::

Wanita itu ibarat BUNGA, yang jika kasar dalam memperlakukannya akan merusak keindahannya, menodai kesempurnaannya sehingga menjadikannya layu tak berseri. Ia ibarat selembar sutra yang mudah robek oleh terpaan badai, terombang-ambing oleh hempasan angin dan basah kuyup meski oleh setitik air. Oleh karenanya, jangan biarkan hatinya robek terluka karena ucapan yang menyakitkan karena hatinya begitu lembut, jangan pula membiarkannya sendirian menantang hidup karena sesungguhnya ia hadir dari kesendirian dengan menawarkan setangkup ketenangan dan ketentraman. Sebaiknya tidak sekali-kali membuatnya menangis oleh sikap yang mengecewakan, karena biasanya tangis itu tetap membekas di hati meski airnya tak lagi membasahi kelopak matanya.
Wanita itu MUTIARA. Orang perlu menyelam jauh ke dasarnya untuk mendapatkan kecantikan sesungguhnya. Karenanya, melihat dengan tanpa membuka tabir hatinya niscaya hanya semu sesaat yang seringkali mampu mengelabui mata. Orang perlu berjuang menyusur ombak, menahan arus dan menantang semua bahayanya untuk bisa meraihnya. Dan tentu untuk itu, orang harus memiliki bekal yang cukup sehingga layak dan pantas mendapatkan mutiara indah itu.
Wanita itu separuh dari jiwa yang hilang. Maka orang harus mencarinya dengan seksama, memilihnya dengan teliti, melihat dengan hati-hati sebelum menjadikannya pasangan jiwa. Karena jika salah, ia tidak akan menjadi sepasang jiwa yang bisa menghasilkan bunga-bunga cinta, melainkan noktah merah menyemai pertikaian. Ia tak akan bisa menyamakan langkah, selalu bertolak pandang sehingga tak memberikan kenyamanan dan keserasian. Ia tak mungkin menjadi satu hati meski seluruh daya dikerahkan untuk melakukannya. Dan yang jelas ia tak bisa menjadi cermin diri disaat lengah atau larut.
Wanita memiliki kekuatan luar biasa yang tak pernah dipunyai lawan jenisnya dengan lebih baik. Yakni kekuatan cinta, empati dan kesetiaan. Dengan cintanya ia menguatkan langkah orang-orang yang bersamanya, empatinya membangkitkan mereka yang jatuh dan kesetiaannya tak lekang oleh waktu, tak lebur oleh perubahan.
Dan wanita adalah sumber kehidupan. Yang mempertaruhkan hidupnya untuk sebuah kehidupan baru, yang dari dadanya dialirkan air susu yang menghidupkan. Sehingga semua pengorbanannya itu layak menempatkannya pada kemuliaan di surga, juga keagungan penghormatan. Tidak berlebihan pula jika Rasulullah menjadikan seorang wanita (Fathimah) sebagai orang pertama yang kelak mendampinginya di surga.