Popular Posts

Monday

pesan untuk presiden

Presiden Megawati Soekarnoputri menerima buku berjudul PESAN UNTUK PRESIDEN 2004-2009 yang di antaranya berisi pesan dari salah seorang pelaku BOM BALI, ALI IMRON, Kepala Negara menerima buku yang digagas dan disunting oleh Wahyudi Ruwiyanto tersebut di Istana Wapres, Jakarta, Selasa.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Wapres Hamzah Haz, Menkimpraswil Soenarno, Mennegkop dan UKM Alimarwan Hanan, dan Menparbud I Gde Ardike.
Buku itu sendiri berisi tulisan dari 18 orang yakni Prof Dr Sofian Effendi, Prof Dr Juwono Sudarsono, Rizal Ramli, Prof Dr Azyumardi Azra, Prof Dr Ahmad Ali, SH, MH, Prof Dr Mochtar Buchori, Dr Makarim Wibisono, Sudrajat MPA, dan Dr Djisman Simanjuntak.
Selain itu juga ada tulisan dari Prof Dr M Quraish Shihab MA, Prof Dr Margono Slamet MSc, Prof Dr Ermaya Suradinata, Prof Dr Prijono Tjiptoherijanto, Ir Aburizal Bakrie, Dr Hj Amany Burhanuddin Lubis, Jos Luhukay PhD, Didik Widayadi dan Wahyu Prisuardi.
Dalam buku tersebut, pesan Ali Imron berasal dari wawancara Henry Sulistyo Budi, Sutiyono, M Hatta Sulaiman dan Syofiati Bustam.
Dalam pesannya antara lain Ali Imron meminta agar presiden dan wapres terpilih 2004-2009 memiliki tekad dan kemauan yang sungguh-sungguh untuk melaksanakan
UU dan seluruh aturan hukum yang berlaku.
Selain itu, Ali Imron juga meminta agar dalam menjalankan pemerintahan, presiden dan wapres bertindak sesuai dengan hati nurani, sebab segala bentuk penyimpangan dan kejahatan pasti bertentangan dengan hati nurani.
Untuk itu para pemimpin harus selalu mendengar dan memperhatikan kata hati yang paling dalam yaitu nurani sendiri.
Selain itu sebagai pemimpin pemerintahan presiden dan wapres harus yakin bahwa KKN merupakan tindakan yang tidak dibenarkan oleh hukum dan agama.
Keyakinan seperti itu akan menjadi panutan yang akan diikuti oleh para pemimpian lainnya sampai di tingkat paling rendah.
Sementara itu presiden dalam sambutannya mengatakan, ia hadir dalam peluncuran buku tersebut karena judulnya agak aneh.
"Tadi pagi saya tertawa. Ini sebetulnya untuk siapa ya," kata Megawati sedikit bertanya.
Ia melanjutkan "Kalau sekarang saya hadir di sini dengan Pak Hamzah Haz, Insya Allah ya memang buku ini untuk saya."
Dalam kesempatan itu, Megawati juga mengharapkan agar budaya menulis ditingkatkan. Ia mengharapkan buku-buku yang beredar dan berada di perpustakaan Indonesia ditulis oleh penulis Indonesia.
Sementara itu Wahyudi sebagai penggagas buku itu mengatakan, ide penyusunan buku datang dari buku Memos to The President dengan sub judul Management Advice From the Nation's Top CEOs.
Setelah menghubungi beberapa pihak, katanya, kemudian terpilih ke-18 penulis tersebut.
Mengenai pesan Ali Imron, Wahyudi mengatakan, Ali Imron terpilih di antara mereka yang secara hukum terbukti dan telah mengakui pula terlibat dalam aksi terorisme di Indonesia, dan secara terbuka telah menyatakan penyesalan dan kesadaran.
"Kita perlu bersimpati dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada seseorang yang menurut banyak orang dianggap orang kecil dan berasal dari masyarakat kecil ternyata mempunyai jiwa besar dan bermental sangat kuat," katanya.
Dikatakannya, tujuan utamanya adalah ingin bersama pemerintah dan aparat keamanan serta seluruh komponen bangsa Indonesia berpartisipasi mencegah berkembangnya terorisme khususnya di Indonesia melalui pendekatan sosio kultural.
Ia mengatakan, Ali Imron merupakan salah satu mantan teroris yang di depan televisi dan media massa menyiarkan pernyataan ke seluruh Indonesia dan dunia, secara terbuka berani mengakui kesalahannya.
"Sungguh merupakan sosok seorang yang berjiwa besar," katanya.
Belum diketahui apakah buku tersebut juga akan diberikan kepada capres lainnya yakni Susilo Bambang Yudhoyono

No comments: